Keliling Indonesia di National Folklore Festival UI

INDONESIA ITU KAYA. KAYA BANGEEET!!

Advertisements

Saya ga terlalu lebay, kan, mengatakan demikian. Tengok saja kekayaan alam, sejarah dan budaya tanah air kita ini, tak ada yang meragukan kekayaannya. Keindahan alam yang selalu bikin kita bersyukur dan berdecak kagum saking indahnya bahkan menjadi produk utama pariwisata kita. Warisan budaya, misalnya, juga menyumbang kekayaan bangsa kita. Sebut saja misalnya adat-istiadat, rumat adat, tarian dan lagu-lagu tradisional, musik, pakaian adat, (hmm… apalagi ya?) yang tersebar dari ujung Sabang sampai ke Merauke.

Tapi kenapa bangsa kita masih begini-begini saja ya?

Bukan itu pula yang akan saya bahas dipostingan ini. Tapi cerita jalan-jalan saya keliling Indonesia gara-gara anak kreatif yang cinta sama budaya Indonesia. Kapan lagi ya keliling nusantara menikmati berbagai macam lagu-lagu tradisional yang diaransemen ulang untuk paduan suara. Apalagi saya sangat suka dengan paduan suara.

National Folklore Festival UI

 

National Folklore Festival UI

Adalah National Folklore Festival UI yang tiap tahun menyelenggarakan kompetisi untuk tarian dan paduan suara bertemakan budaya (tradisional). Tahun ini National Folklore Festival UI yang diselenggarakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) ini sudah tahun ke-9 penyelenggarannya dan setiap tahun saya pasti usahakan untuk hadir menyaksikannya.

Tahun ini pun saya usahakan menyaksikannya. Kebetulan H-1 sebelum kompetisi, saya sedang berada di daerah Pemalang, Tegal dan sekitarnya dalam rangka familiarization trip yang diselenggarakan oleh Dinbudpar Jawa Tengah untuk mempromosikan objek-objek wisata disana.

Baca juga:

  1. Begini cantiknya air terjun Curug Sewu di Kendal
  2. Belajar membatik di Museum Batik Pekalongan
  3. Menyusuri potensi ekowisata di Konservasi Pekalongan Mangrove Park

Alhasil, rencana kepulangan saya pun dipercepat. Saya niat banget memang, karena meski disebut kompetisi, masing-masing pesertanya selalu menampilkan pertunjukan yang maksimal. Yang tahun lalu juara belum tentu juara.

Esoknya, pukul 8.30 kurang, saya sudah hadir di auditorium dekanat FEB UI meski baru tiba di Jakarta pukul 3 pagi. Hari itu ada sekitar 17 tim paduan suara, anak-anak muda yang cinta budaya yang berasal dari kampus disekitaran Jabodetabek dan bahkan dari luar kota seperti Bandung, Semarang dan Malang.

Ada begitu banyak lagu-lagu daerah Indonesia yang dibawakan dalam National Folklore Festival UI ini. Setiap peserta membawakan lagu wajib “Zamrud Khatulistiwa” oleh Guruh Soekarnoputra dan 2 lagu tradisional. Beberapa lagu diantaranya ada yang saya tahu (dan pernah membawakannya saat jaman mahasiswa dulu hehe) dan ada juga yang baru saya dengarkan disini.

So, mari jo saya temenin keliling Indonesia!

Advertisements
  1. Lagu daerah Sumatra

    Kita mulai dari Sumatra, lagu-lagu daerah yang dibawakan ada Piso Surit, Sing Sing So, Sik-Sik Sibatumanikam, dan Taradigadingdang Sumatera Utara. Kemudian ada lagu Soleram, berasal dari Riau yang dibawakan dengan apik oleh Brawijaya Economic Choir. Dan yang terakhir adalah Lagu Lintuah dari Sumatera Barat yang dibawakan oleh paduan suara mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), saya suka penghayatannya.

     

  2. Lagu daerah Jawa

    Lanjut ke pulau Jawa, kita ke Jawa Barat dengerin Manuk Dadali, Gundul-gundul Pacul dan Montor-montor Cilik yang berasal dari Jawa Tengah. Montor Cilik baru ini saya dengar lagunya. Buat yang pengen keliling jawa, baca juga destinasi wisata di Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

  3. Lagu daerah Bali

    Dari pulau Jawa kita menyeberang ke Bali. Tak banyak lagu daerah Bali yang saya tahu, paling yang ngehits saja seperti Janger yang pada kompetisi ini dibawakan oleh STP Trisakti, Swara Darmagita Gunadarma, dan Muhammadiyah Medical Choir. Selain Janger, ternyata lagu Macepet-cepetan enak banget didengarkan. Mari bertepuk tangan buat Brawijaya Economic Choir (lihat videonya dibawah) yang lagi-lagi membawakan lagu ini dengan baik. Tapi, PSM Sapta Gita dari Universitas Semarang juga membawakannya baik dengan aransemen yang berbeda.

    Baca juga: Destinasi wisata di Bali yang bisa kamu kunjungi.
  4. Lagu Daerah Kalimantan dan Sulawesi

    Kembali ke Barat, ke Kalimantan, Ahtoi Poros berhasil dibawakan dengan indah oleh adek-adek Paduan Suara Mahasiswa Mercubuana. Selain itu, ada juga Cik Cik Periuk dari Kalimantan Barat dan Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan. Sedangkan dari Sulawesi, ada lagu daerah O Ina Ni Keke.Ga ketinggalan, baca juga destinasi di Kalimantan dan Sulawesi yang pernah saya datangi.

  5. Lagu daerah Maluku dan Papua

    Sampai di Indonesia Timur, kita diperdengarkan lagu Yamko Rambe Yamko, Apuse dari Papua. Sementara dari Maluku, ada lagu Toki Tifa dan Huhate.

***

Koreografi National Folklore Festival UI
Para peserta juga menampilkan koreografi yang apik
National Folklore Festival UI
Ada juga koreografi yang cukup menghibur
National Folklore Festival UI
Ekspresi yang total banget

Sedikit tentang Lagu daerah, adalah jenis lagu berdasarakan atas budaya dan adat istiadat dari suatu daerah tertentu. Didalamnya terkandung makna, pesan untuk masyarakat serta suasana/keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang dipakai adalah bahasa daerah setempat.

Fungsinya sendiri adalah untuk mengungkapkan ekspresi kehidupan masyarakat daerah setempat, menggambarkan suasana setempat, sebagai sarana hiburan bagi masyarakat, dan sebagai pengiring pada upacara adat, atau upacara ritual keagamaan.

National Folklore Festival UI
Duh, pala Mz Bembi ngalangin frame.
Mz. Bembi aka Agustinus Bambang Yusana jadi salah seorang juri.

Bagi saya, paduan suara membuat lagu-lagu daerah menjadi lebih menarik tanpa meninggalkan keaslian lagu, misalnya logat (cara pengucapan), dan dapat pula mendeskripsikan suasana lagu. Bahkan, ya, tak sedikit tim-tim paduan suara dari negara kita yang membawa harum nama Indonesia di pentas internasional dengan menyanyikan lagu-lagu daerah tersebut (folklore).

Indonesia kaya itu benar sekali adanya dan tak ada yang meragukannya. Tapi tolong diingat kita hanya boleh berbangga jikalau kita tetap melestarikannya, tentu dengan cara kita masing-masing.

National Folklore Festival UI

Acara-acara seperti National Folklore Festival UI dan sejenisnya senantiasa harus kita dukung penuh untuk melestarikan budaya kita sendiri.

Standing applause buat anak muda cinta dan bertanggung jawab sama budaya dari berbagai paduan suara yang turut berpartisipasi, diantaranya:

  • Trischmavoca
  • PSM UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Gema Swara Persona
  • PSM UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)
  • Brawijaya Economic Choir Malang
  • SOCA Choir
  • Gita Simpfoni Pakuan Bogor
  • Paduan Suara Ultima Sonora
  • Swara Darmagita Universitas Gunadarma
  • PSM BSI (Bina Sarana Informatika)
  • PSM Unisba Bandung
  • Mercubuana Choir
  • oca Wardhana STAN
  • Muhammadiyah Medical Choir
  • Gita Pasuatika
  • PSM Sapta Gita Semarang
  • Paramabira.

Viva la musica

Scroll to Top